oke kita lanjutin, film ini ber setting futuristik, ini keliatan di bagian awal film, dari hape yang dipake sama si Charlie Kenton tuh keren banget. slim, transparant, and touchable *iyalah pinter, semua hape pan pasti bisa di sentuh* pada masa itu (di film ini) diceritain kalo tinju antar manusia udah ga jaman, kasian katanya kalo manusianya luka luka soalnya stok bahan baku betadin pada saat itu sudah menipis sehingga pemerintah mengeluarkan UU tentang pembatasan pemakaian terhadap obat yang satu ini. jadi dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengajak rekan pembaca semuanya, marilah kita berhemat dalam mamakai betadin, ini demi kebaikan di masa mendatang. huehahha enggak lah! gue becanda masalah betadinnya. intinya tinju manusia udah di anggep cupu, saatnya robot yang bertarung di ring, saling memukul sampai mati *emang robot idup??|maksudnya sampai hancurrr*, dan manusia lah yang mengendalikannya outside the ring. adalah Charlie Kenton, seorang mantan petinju(aseli) banyak hutang, yang sekarang melakoni olahraga tinju robot. robot pertama yang dia punya yaitu ambush, yang kemudian secara mengenaskan hancur di seruduk banteng saat ia taruhan, kakinya copot, badannya ancur. ada sedikit percakapan yang cukup menggelitik antara si Charlie sama anak cewe kecil yang ngangkut rongsokan kaki dari ambush,
charli : "hey, gimme the leg"
anak cewe: "sure, for five dollars"
ngenes, udah ancur diledekin anak bocah pula. ga lama sehabis pertarungan selesei, ada beberapa orang yang ngasih tau si charlie kalo bakal ada persidangan anaknya di pengadilan, iya jadi si charli tuh punya anak, umurnya 11 tahun. tapi, si charli ga pernah ngurusin itu anak, dia(anaknya) tinggal sama ibunya. nah karena ibunya itu meninggal dan bibinya si anak itu pengen ngadopsi dia makanya si charli sebagai orangtuanya di panggil buat hadir di persidangan.
singkat cerita si charli malah ngejual hak asuh anaknya ke si marvin, pamannya si anak dengan alasan si anak *hmm, ga enak banget gue bilangnya 'si anak' mulu, berasa anak apaa gitu. oke namanya Max* harus ikut sama charli sampai musim panas tiba, katanya sih, setidaknya buat menumbuhkan chemistry antara ayah dan anak. alibi yang bagus carl!. uh brengsek banget emang! tapi justru inilah yang jadi bumbu cerita. duit dari marvin dipake sama sama charli buat membeli robot baru noisy boy namanya. robot ini jelas lebih keren dibanding si ambush, di import langsung dari jepang. wow! konon, robot ini sudah melanglang-buana *gimana sih tulisannya?* ke seluruh dunia dia udah pernah ikut WRB, kompetisi tinju robot tingkat dunia. remote controlnya pun ga kalah keren, touch! dan ada juga controller suara nya, jadi ketika kita ngomong A, si robot bakal ngelakuin A. cool! andai gue punya robot kaya gitu, seru banget kayaknya, gue bakal berasa punya pembantu yang super futuristik, bisa jadi maenan pula. gue bilang "bot, beliin gue makanan dong" atau "bot, ambilin tas gue dong, ketinggalan di asrama","bot pijitin gue dong","bot, maen badminton yuk!" tapi anehnya pas gue bilang "bot cebokin gue dong" eh dia malah bilang "IH, NAJONG BANGET!". oke gue becanda.
Charlie sama Max anaknya, pergi berkelana buat bertarung lagi dengan robot barunya. merekapun bertaruh menantang Midas, robot yang cukup tangguh dikelasnya, alhasil karena si charli emang keliatannya masih gaptek buat ngendaliin Robot barunya yang pake pengendali suara, Noisy boy pun ancur, penyok-penyok dan lebih tragis lagi kepalanya copot. iya copot, cooopot! *biar dramatis*. setelah robotnya hancur charli dan max pergi menyelinap ke sebuah tempat pembuangan sekedar nyari sparepart buat ngebenerin robotnya. ada insiden yang terjadi disana max terperosok dan nyaris jatuh ke jurang. untungnya, tangan dari sebuah robot yang terkubur menyelamatkannya. bukan!, tangannya ga gerak. tapi bajunya si max nyagkut di tangan robot itu. merasa berhutang budi Max pun membawa robot itu ke truk milik ayahnya kemudian mereka pergi ke tempatnya Bailey, dia adalah pacarnya si charli dan dia cukup ahli dalam membetulkan robot. berita buruknya, naas ternyata noisy boy ga bisa diselamatkan. tapi robot yang ditemukan oleh max setelah di utak atik oleh bailey ia bisa berfungsi, robot itu bernama atom sebuah robot latihan yang mempunyai kemampuan untuk meniru gerakan.
Max maksa Charli buat membawa robotnya mengikuti sebuah pertarungan. awalnya sih si charlie ragu tapi setelah Max ngeyakinin dan beberapa pertandingan Atom menang(ga kaya robot-robot sebelumnya yang langsung musnah), carlie mulai percaya. ia pun mengajari atom trik-trik tinju yang ia bisa. Max ngemodif remote controlnya, jadilah si Atom bisa di control dengan suara. pertarungan demi pertarungan, ring demi ring akhirnya Charlie, Max dan atom di tantang untuk bermain di WRB(world robot boxing) *terus gimana yas?|nah, makanya nonton!!.
overall sih menurut gue film ini keren, kalo dibandingin sama transformers 3 yang notabene film robot juga emang dari segi grafis Real Steel kalah. karna memang film ini ga terlalu butuh dukungan grafis se-'wow' trasformers, ini natural. tapi kalo masalah story line, Real Steel yang menang. film ini punya permainan emosi, kadang kita dibuat ketawa, jengkel, semangat, bahagia, dan mungkin nangis. enggak gue ga nangis! *padahal mata berkaca-kaca*.
quotes yang gue suka:
"when you get shot, make it real", sama "We fight smart, be patient and pray."
oke, mungkin review ga ada kerjaankarena ga ada ide lain buat mosting ini terpaksa gue akhiri. mungkin diseberang sana kalian lagi pada bersujud syukur sambil bilang "trimakasih ya Allah akhirnya engkau menjawab doa kami, terimakasih.." hehehe.
oh iya nih ada trailernya dikit,
lo ga akan pernah tau rasanya sebuah makanan, sebelom lo mencicipinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar